About Louboutin’s Catalyst – Behind the Story

Aku baru saja selesai mem-publish chapter terakhir Louboutin’s Catalyst, sebuah fiksi yang pernah aku sebut di postingan sebelumnya.

Dan seperti yang kubilang, ini adalah semacam novel, fiksi yang sangat aku puja *ealah bahasanya*.. I mean, aku sungguh sangat serius menggarapnya, dari perihal karakter, research mendalam tentang banyak hal seputar dunia fashion, ekonomi makro Korea Selatan hingga isu politik mereka. Yang paling nggak bisa kulupakan adalah betapa aku menjadi sangat akrab dengan Google Earth ketika menuliskan beberapa detail dalam tiap chapternya, hahaha..

Berawal dari obrolan dengan seorang teman mengobrol pintar Uliel Afwa, aku lupa saat itu lagi ngobrolin apa hingga tiba” dia menyeletuk (aku harus bilang bahwa anak ini sangat random, jadi nggak heran kalau obrolan kami bisa jadi sangat nggak nyambung dari satu topik ke topik lainnya) bahwa Christian Louboutin, sang prodigy pembuat sepatu yang digilai para wanita ini konon hanya mengeluarkan satu macam item sekali aja. Ketika pertama kali LC dibuat, sebenarnya aku juga nggak akan pernah menyangka bahwa cerita ini akan sebegini rumit, tanpa sosok Elliot Shinn, tanpa pembangunan Shinsegae spider arcade, tanpa ide pemberontakan Black Pearl, atau bahkan kematian Kim Jong Il (kalau ini jelas ada karena beliau tiba” saja wafat Desember tahun lalu) yang ditulis karena salah satu teman obrolan pintar lainnya Kiky Sri Rejeki nantangin buat memasukkan isu kematiannya menjadi salah satu pendukung cerita. Sekali lagi, kategori cerita ini adalah Non-Teen Fiction, karena itu aku sama sekali nggak berharap pembaca yang masih remaja bakal ngerti intrik-intrik psikologi di dalam plotnya. >.<

LC mengajarkan aku tentang banyak hal, .. well, nggak cuma LC, hampir semua fiksi yang kutulis selalu sarat dengan research. Sebenarnya pada intinya karena kupikir, aku nggak hanya ingin sekedar menulis, sebuah fiksi atau cerita romance cinta-cintaan yang begitu klise dengan akhir yang bikin bulu kuduk merinding. Lebih dari itu, aku ingin mendapatkan sesuatu dari dalamnya, aku ingin pembacaku juga mendapatkan pengetahuan, apapun lah itu meski hanya sekedar bentuk ‘do you know’ yang sangat ringan, tapi begitu trivial dalam kehidupan sehari-hari. LC kurasa adalah proyek terbesarku setelah Worth a Dream yang kubuat 3 tahun yang lalu.

Jadi, tanpa aku menjelaskan bagaimana cerita LC dari awal sampai akhir (yang pengen tau baca sendiri, scroll ke bawah untuk lihat linknya), banyak di antara pembaca yang mungkin masih belum jelas apa yang dimaksud dengan Louboutin’s Catalyst, atau kenapa aku memilih judul itu untuk fiksi ini. Kali ini aku akan menjawab pertanyaan itu untuk kalian.

Dalam konteks sastra, untuk melihat sebuah keseluruhan cerita terdapat dua macam inti penyatu pembentukan sebuah fiksi. Yang pertama adalah “kernel” – unsur-unsur penting sebagai poin yang paling menonjol dalam sebuah cerita dan yang paling diingat (contohnya dalam kisah Harry Potter, Kernel  adalah Harry adalah anak yang bertahan hidup dan ditakdirkan untuk melawan Voldemort), lalu yang kedua adalah “katalis” – unsur-unsur pendukung yang saling berhubungan yang melengkapi rangkaian satu cerita secara keseluruhan (kalau di HP misal ketika Harry ketemu Dobby, seorang peri rumah yang ternyata nantinya bakal bantuin dia keluar dari mansion Malfoy atau cerita” tentang persahabatannya denga Hermione dan Ron).

Katalis (Catalyst) yang sama juga aku pakai di LC ini. Dibuka dengan kata-kata dari seorang wanita teman seperjalanan Kyuhyun, akhirnya merambat hingga ke akhir cerita. Dan bila kalian sudah membaca akhir chapternya, judul ini akhirnya terjawab di sana.

Louboutin’s Catalyst adalah sebuah kisah tentang persahabatan. Kurasa ceritanya nggak muluk, hal-hal yang seringkali terjadi di sekitar kita, bagaimana kamu pada akhirnya jatuh cinta pada seorang sahabat setelah bertahun-tahun tumbuh dewasa bersamanya. Kyuhyun menyimpan perasaannya sendiri di dalam hatinya tanpa pernah berani mengungkapkannya ke Hyunji karena dia berpikir bahwa itu bukanlah hal yang bijak, Hyunji selalu menganggapnya sebagai seorang sahabat dan bila dia tiba-tiba mengakui perasaannya, dia bisa saja menjadi seorang pengkhianat persahabatan. But, hey, jangan kira hal semacam ini nggak mungkin terjadi, .. kurasa mungkin nggak banyak orang yang bisa menerimanya karena pengkhianatan ini terasa sangat klise, tapi coba deh sekali saja kamu mencoba berteman dengan seorang lawan jenis bertahun-tahun, dan HANYA menganggapnya sebagai teman. Kamu akan benar-benar merasa terkhianati bila dia tiba-tiba saja menyatakan perasaannya ke atas permukaan *speak of experience*.

Lalu dilanjut, ketika pada akhirnya Kyuhyun sudah berniat untuk benar-benar menyatakan perasaannya, meski itu membutuhkan lebih dari tujuh tahun untuk menyiapkan diri, dan ketika kembali ke Korea ternyata dia menemukan bahwa Hyunji telah memiliki pria lain dalam hidupnya. Alur kehidupan mereka berjalan seperti layaknya para manusia yang sedang dilanda cinta dan rasa cemburu, sangat normal hingga pada akhirnya, pada satu saat tertentu Kyuhyun mengutarakan cintanya.

LC sangat simple, katalis-katalis yang terhubung menyinambungkan kisah antara Kyuhyun, Hyunji dan Elliot Bagaimana pada akhir chapter Kyuhyun menyadari bahwa semua yang terjadi di antara mereka bertiga merupakan sebuah butterfly effect dari kecerobohan masa mudanya, sebuah keegoisan, sebuah pembenaran yang tidak pernah dia akui sebelumnya. Di chapter 28 (ffindo chapter 27), Hyunji memberi Kyuhyun sebuah petunjuk, bagaimana dia telah menunggu selama lebih dari 22 tahun dan memberi Kyuhyun kesempatan selama itu untuk mengutarakan perasaannya, sebelum Hyunji akhirnya bertemu Elliot. Memutuskan ke mana kamu akan menaruh hatimu bukan sebuah perkara yang mudah, Hyunji mencintai Elliot, hubungan mereka mungkin tidak akan dimengerti oleh banyak orang karena terlalu banyak pengertian dan keabsenan hormon feromon, tapi kurasa di sanalah letak sebuah hubungan yang dewasa. Ketika kamu tidak hanya memikirkan sekedar nafsu dan emosi untuk memenuhi tiap hasrat untuk mencintai seseorang, dibutuhkan sebuah proses pendewasaan yang sangat matang untuk bisa menerimanya. *I finally speak like an adult* .. Dan Hyunji pernah mencintai Kyuhyun, selama 22 tahun sebelum akhirnya Elliot menggantikan posisinya dan mengisi ruang hati Hyunji secara utuh.

Endingnya sendiri, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, … sudah kuduga banyak orang berpikir bahwa akan ada adegan pernikahan antara Hyunji dan Kyuhyun, dari beberapa komentar yang kudapat mereka bahkan nggak puas dengan akhirnya karena menurut mereka ‘happy ending’ selalu diakhiri dengan kedua karakter utamanya berjalan dengan langkah yang sama saling mencintai hingga akhir hayat (aku nggak tau kenapa orang lebih prefer akhir seperti ini dalam tiap cerita, ini benar” sangat klise). But see, kalau dipikir lagi, akhir itu malah akan sangat terkesan so dramatic dan sangat terburu-buru hanya dalam waktu dua tahun, aku akan kasih tau kenapa dalam ulasan di bawah ini, dan selain itu, I have my own version on a happy ending, .. para karakterku pun memiliki hak untuk memilih bagaimana kehidupan mereka akan berlanjut. Maka di sinilah aku memberikan mereka peluang untuk memilih, juga para pembaca, mau dibawa ke mana hubungan mereka tadi.

Kalau mau nurutin keinginanku, jelas aku akan mengambil jalan lebih logis. Mereka tidak akan pernah kembali bersama, suatu saat nanti mungkin Hyunji akan menemui cinta barunya di ujung Amerika sana, begitu juga dengan Kyuhyun .. atau mungkin Hyunji memutuskan untuk sama sekali hidup sendiri dengan segala trauma yang pernah dilaluinya. Tapi sekali lagi, kita semua tau bahwa Hyunji lebih kuat dari pada itu.

Intinya adalah, seperti Louboutin yang secara eksklusif mengeluarkan satu item hanya sekali sepanjang hidupnya, begitu juga dengan Hyunji. Dia pernah mencintai Kyuhyun dan memberinya kesempatan cukup lama (pada dasarnya karakternya bukanlah seseorang yang mampu mengekspresikan perasaannya secara gamblang, and for once in her life, she’s a girl who doesn’t speak up about her heart in front of her best friend .. speaking of hierarchy) untuk menyatakan perasaannya, yang ternyata dilewatkannya begitu saja, sebelum kemudian Elliot Shinn muncul. Kuharap kalian bisa memahami bagaimana susahnya melupakan seseorang yang pernah kita cintai, jangankan ditinggal mati .. ada saatnya ketika kita putus sama orang, kadang kita masih teringat saat-saat menyenangkan yang pernah kita lalui bersama si mantan, atau semacamnya .. iya, kan? ;p

Sekarang banyangkan kamu adalah seorang Choi Hyunji, seseorang yang tidak mudah memberikan hatimu pada pria yang random, seseorang yang akan mencintai dengan tulus secara dewasa, seseorang yang mengalami begitu banyak kejadian traumatis .. seseorang yang batal menikah padahal selangkah lagi saja, kamu akan menjadi istri seseorang, semuanya euforia ini tiba-tiba saja terasa seperti mimpi ketika beruntun tragedi-tragedi itu menimpamu. Dua tahun bukanlah waktu yang tepat untuk bisa melupakan semua masa lalumu, dua tahun tidaklah cukup untuk mencintai orang lain dan memulainya dari awal seolah cinta yang lama tidak pernah hidup mengisi hari-harimu selama bertahun-tahun. Lepas dari versi keinginanku, Hyunji pada suatu saat nanti bisa saja berubah pikiran dan member Kyuhyun kesempatan kedua, tapi sepertinya Kyuhyun harus benar-benar sabar menunggu bertahun-tahun lamanya dengan rangkaian terapi dan usaha untuk meyakinkan Hyunji bahwa mereka bisa memulainya dari awal.

Last but not least, one thing you need to know is that

“People cry not because they’re weak. It’s because they have been so strong too long.”

See you on my next post entry,

Love ya!

xoxo.

P.S

Bagi yang ingin baca Louboutin’s Catalyst, kamu bisa cek di daftar fanfiction yang aku bikin.

———————-

original image source: fiendprincess